Istananews.com, Samarinda – Aparat kepolisian dilempari bom molotov dikala membubarkan massa demo yang menolak perbaikan Undang- Undang( UU) Pilkada di kantor DPRD Kalimantan Timur( Kaltim). Polisi membubarkan paksa massa aksi memakai 2 kendaraan water canon.

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yuliyanto berkata aksi demo dicoba masa di depan kantor DPRD Kaltim, Jalur Teuku Umar, Kota Samarinda, Jumat( 23/ 8). Ia menuturkan grupnya membubarkan paksa massa sebab bertahan di kantor wakil rakyat tersebut.

” Cocok ketentuan, demo hingga jam 18. 00 Waktu indonesia tengah(WITA), petugas memusatkan ke partisipan unjuk rasa buat bubar,” ucap Kombes Yuliyanto kepada detikcom, Jumat( 23/ 8/ 2024).

Ia menguak beberapa personel kepolisian terluka dikala melaksanakan pengamanan. Yuliyanto menguak partisipan demo bawa senjata tajam serta melontarkan aparat dengan bom molotov.

” Anggota terdapat yang terserang lemparan molotov, sebagian tameng rusak, sebagian anggota terluka, pula terdapat sajam berbentuk pisau lipat yang ditemui di jalur, sedangkan pemiliknya lari,” terangnya.

Baca Juga  Putra Mahkota Saudi Ingin Bantu Bangun Kembali Gaza

Terpisah, Jendral Lapangan Aksi, Muhammad Abizar Havid berkata mereka melaksanakan demo selaku wujud mengawal vonis Mahkamah Konstitusi( MK) terpaut UU Pilkada. Ia berharap anggota DPR Kaltim bisa mengantarkan aspirasi tersebut ke pusat.

” Aksi demonstrasi di gedung DPRD Kaltim hari ini( Jumat), selaku respons terhadap penolakan DPR RI terhadap vonis Mahkamah Konstitusi No 60/ PUU- XXII/ 2024 yang diumumkan pada 20 Agustus 2024,” jelas Abizar.

Bagi Abizar, walaupun DPR RI lewat Wakil Pimpinan, Sufmi Dasco Ahmad sudah melaporkan pembatalan pengesahan RUU Pilkada pada Kamis( 22/ 8) malam, tetapi perihal tersebut tidak membuat aksi demonstrasi dengan kilat mereda.

” Terpaut pembatalan RUU Pilkada, ini merupakan pola lama. Mengapa demikian, sebab semacam yang kita tahu jika banyak rancangan undang- undang yang secara verbal dinyatakan batal. Hendak namun, dapat seketika diketok palu. Oleh sebab itu sahabat turun buat mengestimasi sebab tidak menginginkan perihal semacam itu terjalin lagi,” pungkasnya.